Sunday, February 17, 2008

Ukhuwah

Suatu hari saya pernah mendapat sms dari seorang teman saya “Pernah merasa ditinggalkan rekan se-amanah? Lalu apa yang kamu lakukan?”

Saya tersenyum waktu membacanya, tapi tidak juga langsung saya balas karena sedang kuliah. Setelah kuliah selesai, di perjalanan pulang, saya teringat dengan sms itu. Lalu saya buka folder write new message dan mulailah saya ketik, “Pernah sih..” tapi tiba-tiba saya menghentikan ketikan itu. Saya jadi merasa aneh sendiri karena sepertinya bukan itu jawaban yang sebenarnya.

Saya kembali berpikir dan mengingat-ingat apakah saya pernah mengalami kejadian itu. Setelah beberapa lama, ternyata jawaban yang berhasil saya temukan adalah “Tidak Pernah”. Saya sempat merasa ragu dengan jawaban itu, tapi semakin saya ingat tidak juga saya temukan jawaban yang lain.

Akhirnya, saya kirimkan jawaban itu kepada teman saya dengan redaksi kira-kira seperti ini, “Alhamdulillah ga pernah. Saya tidak merasa saudara-saudara saya meninggalkan saya karena jika saya merasa lelah dan butuh dukungan saya akan mencari mereka. Dan insyaAllah mereka selalu bersedia membantu saya, bahkan mungkin keberadaan saya di jalan ini pun karena doa mereka”.

Lega. Itu yang saya rasakan ketika jawaban itu telah saya kirimkan. Saya pun takjub dengan apa yang saya pikirkan tadi. Begitu indahnya ukhuwah..

Ukhuwah, yang mampu membuat masalah berat menjadi ringan, yang menghilangkan rasa sakit, rasa lelah, bahkan menyembuhkan luka yang pedih.

Begitu dahsyatnya kekuatan yang diberikan melalui suatu ikatan bernama ukhuwah itu.

Ukhuwah ialah bertautnya hati dan jiwa dengan ikatan Aqidah. Aqidah adalah ikatan paling mahal. Ukhuwah itu saudara iman dan perpecahan itu saudara kufur.

Ada sebuah nasihat yang saya kutip dari Ustadz Rahmat Abdulllah (alm), bahwa bagi kesejatian ukhuwah, berlaku pesan mulia: “Innahu in lam takun bihim falan yakuna bighoirihim, wa im lam yakunu bihi fasayakununa bighoiri” (Jika ia tidak bersama mereka, ia tak akan bersama selain mereka. Dan mereka bila tidak bersamanya, akan bersama selain dia).

Ukhuwah.. nikmat Allah yang tak terhingga.

Dan sangat indah bukan ketika sesama saudara saling mendoakan sebagai bukti cinta? Allah pun akan mengabulkannya dan malaikat pun akan mengamininya, InsyaAllah, seraya berkata: “untukmu pun hak seperti itu”, seperti pesan Rasulullah SAW. Cukuplah kemuliaan ukhuwah dan jamaah bahwa para Nabi dan Syuhada iri kepada mereka yang saling mencintai, bukan didasari hubungan kekerabatan, semata-mata iman dan cinta fillah.

“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan mahabbah hanya kepada-Mu, bertemu untuk taat kepada-Mu, bersatu dalam rangka menyeru di jalan-Mu, dan berjanji setia untuk membela syariat-Mu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya, ya Allah, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya, dan penuhilah dengan cahaya-Mu yang tidak akan pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakal kepada-Mu, hidupkanlah dengan ma’rifah-Mu, dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engku sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Dan semoga shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Muhammad, kepada keluarganya, dan kepada semua sahabatnya.”


Teriring rasa terima kasih kepada Ustadz Rahmat Abdullah, yang telah mengingatkan saya tentang nikmat ukhuwah..

No comments: