Suatu hari saya pernah mendapat sms dari seorang teman saya “Pernah merasa ditinggalkan rekan se-amanah? Lalu apa yang kamu lakukan?”
Saya tersenyum waktu membacanya, tapi tidak juga langsung saya balas karena sedang kuliah. Setelah kuliah selesai, di perjalanan pulang, saya teringat dengan sms itu. Lalu saya buka folder write new message dan mulailah saya ketik, “Pernah sih..” tapi tiba-tiba saya menghentikan ketikan itu. Saya jadi merasa aneh sendiri karena sepertinya bukan itu jawaban yang sebenarnya.
Saya kembali berpikir dan mengingat-ingat apakah saya pernah mengalami kejadian itu. Setelah beberapa lama, ternyata jawaban yang berhasil saya temukan adalah “Tidak Pernah”. Saya sempat merasa ragu dengan jawaban itu, tapi semakin saya ingat tidak juga saya temukan jawaban yang lain.
Akhirnya, saya kirimkan jawaban itu kepada teman saya dengan redaksi kira-kira seperti ini, “Alhamdulillah ga pernah. Saya tidak merasa saudara-saudara saya meninggalkan saya karena jika saya merasa lelah dan butuh dukungan saya akan mencari mereka. Dan insyaAllah mereka selalu bersedia membantu saya, bahkan mungkin keberadaan saya di jalan ini pun karena doa mereka”.
Lega. Itu yang saya rasakan ketika jawaban itu telah saya kirimkan. Saya pun takjub dengan apa yang saya pikirkan tadi. Begitu indahnya ukhuwah..
Ukhuwah, yang mampu membuat masalah berat menjadi ringan, yang menghilangkan rasa sakit, rasa lelah, bahkan menyembuhkan luka yang pedih.
Begitu dahsyatnya kekuatan yang diberikan melalui suatu ikatan bernama ukhuwah itu.
Ukhuwah ialah bertautnya hati dan jiwa dengan ikatan Aqidah. Aqidah adalah ikatan paling mahal. Ukhuwah itu saudara iman dan perpecahan itu saudara kufur.
Dan sangat indah bukan ketika sesama saudara saling mendoakan sebagai bukti cinta? Allah pun akan mengabulkannya dan malaikat pun akan mengamininya, InsyaAllah, seraya berkata: “untukmu pun hak seperti itu”, seperti pesan Rasulullah SAW. Cukuplah kemuliaan ukhuwah dan jamaah bahwa para Nabi dan Syuhada iri kepada mereka yang saling mencintai, bukan didasari hubungan kekerabatan, semata-mata iman dan cinta fillah.
No comments:
Post a Comment